Richard Brooke, seorang ahli kimia asal Ingris, ditemukan tewas di laboratorium pribadi. Lab nya itu berada tidak jauh dari rumahnya, tepatnya hanya di halaman belakang rumahnya. Ketika itu ai mengundang beberapa orang temannya, sesama pencinta mobil. Mereka semua sedang mengadakan pesta dirumah Richard. Lalu tiba-tiba Richard menerima telepon dari seseorang, dan segera setelah itu Richard dengan sedikit tergesa-gesa, meninggalkan mereka semua di ruangan pesta, dan ia bergegas menuju laboratorium pribadinya. Berikut ini keterangan orang – orang yang saat itu sedang berada dirumah Richard.
Pesan kematian yang ditinggalkan Richard adalah sebuat tulisan sebagai berikut
3ClearC
dia menulisnya dengan darah, dilantai tempat ia tergeletak, dan mungkin dia menulisnya juga dengan seluruh sisa tenaga yang ia miliki
Melihat itu semua, Om sherlock jadi bingung, siapa yah yang bunuh?. Lalu dia menanyakannya pada anda. “Siapa ya gan yang bunuhnya?”
Ini 100% Karya kesepuluh jari tanganku
Pagi itu suasana di Goethe Institut Bandung, seperti biasa tenang, nyaman dan tentram. Namun hal itu tidak bertahan lama.
Segera Eko, salah seorang murid Superintensif datang. Waktu sudah menunjukkan pukul setengah delapan pagi, namun ketika Eko melangkah masuk ke dalam kelas yang didapatinya hanya bangku-bangku kosong dan Frau Heili yang menyapanya dengan ramah “Guten Morgen, Eko. Wie geht’s dir?” dan segera Eko pun membalas “Guten Morgen, Danke, gut”
Taklama kemudian datanglah murid – murid lainnya, sebut saja nama mereka Doit, Hanusa, Ari, Chiko dan Nur. Melihat murid-muridnya sudah terkumpul 6 orang, Frau Heili pun memulai pelajarannya pagi itu.
Singkat cerita sekitar pukul setengah 12 ketika, pelajaran sudah mendekati akhirnya, tiba – tiba lampu ruangan mati, dan seluruh pintu dan jendela terkunci rapat. Mereka seolah – olah masuk ke suatu dunia yang berbeda, dunia yang aneh, dan dunia yang menakjubkan. Lalu tiba -tiba televisi disudut ruangan menyala dan muncul tulisan
“Tenanglah, ini semua hanyalah permulaan saja, memang sepertinya permulaan itu tidak terlalu penting, tapi percayalah tidak ada satupun hal didunia ini yang selesai tanpa dimulai.”
lalu tulisan tadi berganti
“Kalian semua mungkin kaget, mungkin resah, dan mungkin curiga.”
“Sebenarnya tidak terjadi apa-apa, sebenarnya waktu hanya berhenti sejenak, dan sebenarnya anda masih duduk ditempat duduk anda.”
Mereka lalu dapat merasakan bahwa ternyata mereka dapat keluar dari diri mereka masing-masing, dan melihat tubuhnya sendiri sedang duduk kaku dikursi.
Lalu muncul lagi tulisan
“Kita sering dikecewakan oleh orang lain, kita sering dikecewakan oleh teman kita, bahkan kita sering dikecewakan oleh keluarga kita.”
“Namun tetap berusaha, tetap berpikir positif, dan tetap berkreasi itulah kuncinya untuk menjadi yang terbaik”
Tiba-tiba tanpa diduga-duga, muncul tulisan. Tampaknya seperti sebuah pickup lines yang sangat membingungkan
“Aku hanya membutuhkan tiga hal didunia ini. Matahari untuk siang hari, Bulan untuk malam hari, dan Kamu untuk selamanya.”
Lalu dengan cepat berganti lagi dengan tulisan
“Gunakan sesekali semua huruf, jangan lupa pertama gunakan beberapa bilangan untuk hasil prima”
Lalu berganti lagi.
“Dan ini diriku, disini hanya bisa menunggumu, andai engkau tau isi hatiku, Ku rela mati untukmu”
“Sekarang diriku hanya kesepian, ada seribu tantangan nanti akan menghadang.”
“Yakin aku takkan menyerah, aku takkan berpaling, dan aku kan selalu berjuang.”
“Anganku melihat senyummu, pikiranku untuk dirimu.”
Berbeda dengan tulisan sebelumnya, tulisan ini bertahan jauh lebih lama, lalu setelah beberapa saat muncul kembali tulisan
“Jika ingin selamat, masukkan kata kuncinya”
dan dibawahnya terdapat satu baris kosong yang mungkin bisa diisi dengan kata kunci yang cocok.
Karena mereka semua adalah orang yang sangat hebat, maka setelah berunding mereka menemukan cara untuk mengetik kata kunci itu ke dalam televisi, namun mereka belum cukup pintar untuk memecahkan kata kuncinya. Karena anda yang pintar, maka bantulah mereka.
100% Karya kesepuluh jari tanganku
Pada suatu sore
Jack Pomel, ditemukan tewas mengenaskan di ruang kerjanya. Ia adalah seorang matematikawan terkenal di Italia. Ia memiliki 3 orang anak laki-laki, yang kebetulan pada saat itu sedang berada dirumah. Mayat Jack ditemukan oleh pembantunya ketika ia hendak mengantarkan kopi untuk Jack.
Pesan Kematian yang ditinggalkan Jack adalah
1 5 6 24 7
7 15 12 4 5 14
19 5 3 20 9 15 14
2 4 11 6 12 25 17 19
Tanpa disengaja ketika sedang googling, om Sherlock menemukan blog Jack Pomel, disana om Sherlock membaca beberapa pesan serta motto hidup Jack
“Matematika dan Fisika bersahabat, begitu pula dengan Angka dan Huruf.”
“Awal dan akhir hanyalah anugrah, yang terpenting bagaimana kita menjalani pertengahannya, seperti kata orang bijak, sukses adalah prosesnya.”
Setelah membaca Blog itu om Sherlock langsung mengetahui siapa pembunuhnya. Ayo siapa coba??
Ini 100% karya kesepuluh jari tanganku
Albert Johnson, berkebangsaan Inggris. Seorang dosen Numerik, ia ditemukan bersimbah darah dan sudah tewas dikamarnya sendiri. Albert adalah seorang duda kaya raya yang tinggal sebuah rumah mewah hanya bersama dengan seorang pembantunya disalah satu sudut kota London.
Selain kecintaannya pada Numerik, Albert juga terkenal karena keahliannya yang lain, ia mampu berbicara dalam berbahasa Jerman dengan sangat fasih.
Pada malam ia ditemukan tewas, Albert sebenarnya sedang mengadakan pesta. Ia mengundang beberapa orang kawan lama, dan berikut adalah kesaksian orang – orang yang pada saat itu berada dirumah Albert.
Terdapat pesan kematian yang ditinggalkan Albert, berupa beberapa angka
175336
Seorang teman pernah bertanya kepada Albert, mengapa ia mencintai Numerik. Dan Albert pun menjawab.
“Biasanya kita mulai menghitung dari nol, satu, dua dan seterusnya, tapi saya lebih suka dari delapan. Karena menurut saya delapan adalah permulaan yang sudah cukup baik, sedangkan enambelas adalah tujuan yang selalu saya nanti”
Jika Anda tidak mengerti, jangan menanyakan artinya pada teman yang bertanya itu. Karena tentu saja ia juga tidak mengerti.
Melihat semua bukti-bukti diatas Om Sherlock langsung dapat mengetahui pembunuhnya.
Ayo siapa coba…??
100 % karya kesepuluh jari tangan ku. Yang ingin repost silahkan…
Terkadang kita harus belajar terlebih dahulu, sebelum kita memulai seuatu.
Beberapa saat yang lalu, saya melihat tulisan seorang teman di blognya, dan setelah itu muncul ketertarikan untuk membuat blog sendiri. Namun saat ini saya baru bisa merealisasikan hal itu.
Lalu dengan segenap waktu, kesempatan dan kemampuan yang tersedia, maka terciptalah blog ini. Cita-cita saya sebenarnya adalah kelak blog ini akan saya isi dengan banyak hal tentang hidup saya.
Terkadang saya membutukan waktu lebih banyak untuk mempelajari seuatu, namun yakinlah suatu saat hasilnya tidak akan mengecewakan.
Karena sekarang hasilnya masih mengecewakan, tapi sesungguhnya saya tidak mau mengecewakan anda yang sudah bersedia mampir, maka coba lihat foto saya disamping lalu cobalah tebak, kira-kira yang saya pegang itu binatang apa…
Kita boleh merasa tegang, tapi kita tidak boleh berpasrah diri, dan kita harus yakin pada diri kita sendiri